Sabtu, 22 Februari 2025, Menjelang datangnya bulan Ramadhan 1446 H. Takmir Masjid Raya Baiturrahman menyelenggarakan tradisi arwah jamak. Tradisi arwah jamak adalah tradisi membaca doa bersama untuk mendoakan arwah leluhur yang sudah meninggal dunia. Tradisi ini secara rutin digelar setiap tahun sekali di Masjid Raya Baiturrahman.
Tradisi arwah jamak sesungguhnya sudah ada sejak zaman Sunan Kalijaga di Demak, Jawa Tengah. Tradisi ini juga menjadi tradisi di lingkungan Nahdliyin. Tradisi arwah jamak dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Allah Swt. Tradisi ini juga bertujuan untuk mendoakan arwah para pendahulu dan orang-orang yang telah meninggal dunia. Selain itu juga diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antar keluarga.
Kegiatan arwah jamak di Masjid Raya Baiturrahman diawali pembacaan ahli kubur, yakni kakek nenek, orangtua, anak, atau saudara dari para pengurus, pelaksana, dan pegawai Yayasan yang sudah meninggal. Dilanjutkan dengan pembacaan mudarosah bil ghoib 30 Juz oleh para imam Masjid Raya Baiturrahman, yakni KH. Masruri munajat Al Hafidz, KH. Nur Khafizin Al Hafidz, S.Pd.I, dan Dr. KH. Abdul Rozaq Al Hafidz, M.SI. Kegiatan tersebut dimulai dari pagi hari setelah salat subuh hingga puncaknya pembacaan tahlil dan doa khomil quran. Doa arwah jamak yang diikuti oleh para pegawai Sekretariat Yayasan dan masyarakat ini dihadiri pula oleh Bidang Ketakmiran, Bidang Kajian, dan Bidang Wanita. Kegiatan berlangsung secara khidmat hingga sore hari usai salat asar.007
Leave Your Comments