Ahad, 1 Desember 2024, Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah, kembali mengadakan gerakan salat subuh berjamaah. Selain meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, mempererat silaturahmi, membangun kebersamaan, juga mewujudkan syiar Islam dan memakmurkan masjid.
Hadir dalam gerakan salat subuh berjamaah kali ini, Ketua I YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah, Dr. KH. Anasom, M.Hum. yang membidangi ketakmiran, Ketua Bidang Takmir Dr. H. Multaam Ahmad, M.A., Kasi Peribadatan Masjid Raya Baiturrahman, H. Muhammad Mu’izzudin, M.Ag. dan Ketua II YPKPI sebagai penceramah, yang didampingi oleh Kabag Tata Usaha H. Al Ahyani AR., S.I.P., dan Kabag Rumah Tangga Ahmad Setiawan, S.E., M.Si.. Para pegawai sekretariat yayasan, dan warga sekitar pun turut serta salat berjamaah.
Bertindak selaku imam salat subuh Dr. KH. Anasom, M.Hum., sedangkan penceramah Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, M.A. Dalam ceramahnya beliau mengajak para jamaah, agar senantiasa bersalawat kepada Nabi Muhammad saw., hal ini karena Allah sendiri yang mengajarkan kepada kita, sebagaimana tersebut di dalam Alquran.
Lebih lanjut beliau menyampaikan empat perkara yang nantinya akan menjadi pertanyyan ditanyakan di hari kiamat. Empat pertanyaan tersebut diriwayatkan dalam hadis riwayat Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi, yaitu tentang umur, jasad, ilmu, dan hartanya.
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)
Artinya: “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai 4 hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan.” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).
Di akhir ceramahnya Prof. Rofiq berpesan kepada jamaah, agar mendidik putra-putrinya dengan sebaik-baiknya, karena tantangan ke depan lebih berat. Karena itu waspada mendidik anak-anak kita agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang merugikan masa depannya, seperti terlibat dengan gangster, judol, narkoba, pergaulan bebas dan sebagainya.
Usai acara para para pengurus dan pelaksana Yayasan bersama jamaah beramah-tamah sambil menikmati sajian berupa bubur ketan hitam, gorengan, umbi-umbian, kacang dan teh manis. Sembari menikmati hidangan, mereka pun tetap berdiskusi untuk kemaslahatan umat.007
Leave Your Comments