Khutbah Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Simpanglima Semarang, tanggal 19 April 2013 M / 08 Jumadil Akhir 1434 H CIRI-CIRI JABATAN YANG BAROKAH Oleh : Drs. H. Musman Tholib, M.Ag.
Dalam kehidupan ini manusia bergerak dalam beraneka ragam pekerjaan dan bidang-bidang pekerjaan serta kegiatan di bidang politik pemerintahan, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Masing-masing bidang pekerjaan ada yang memimpin dan ada yang dipimpin untuk sukses dan berjalannya kegiatan yang diatur dan ditata dengan pembagian tanggungjawab sesuai jabatan-jabatan tertentu. Lalu, jabatan apa dan yang bagaimana yang barokah itu ?.
Semua bidang kegiatan/pekerjaan dengan pembagian jabatan akan membawa barokah dari segi pejabatnya, macam pekerjaan dan manfaat yang diperoleh bagi kemasyarakatan umat dan dari pejabat yang menerimanya. Guna mendapatkan keberkahan, maka orang yang akan memangku jabatan hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Memiliki kemampuan dan skill di bidang tugas jabatan yang di embannya dan memiliki kompetensi yang memadai sesuai bidangnya. Perlu diingat bahwa : “Apabila jabatan yang dipegang bukan oleh ahlinya, maka tunggu kehancurannya”. (Idza wusidal amru min ghoiri ahlihi fantadziri as sa’ah).
2) Jujur sekaligus benar dalam mengemban tugasnya dan dapat dipertanggungjawabkan dengan benar dan cepat.
3) Mencintai, dicintai, dan saling memohonkan rahmat Allah swt. Sabda Rasulullah saw yang artinya : “Dari ‘Auf bin Malik ra berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Pemimpin-pemimpinmu yang terbaik adalah mereka yang kamu cintai dan mereka mencintaimu. Kamu senantiasa memohonkan rahmat untuk mereka dan mereka senantiasa memohonkan rahmat untukmu. Dan pemimpin yang jahat adalah mereka yang kamu benci dan mereka membencimu, kamu mengutuk mereka dan merekapun mengutukmu. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah tidak kita pecat saja mereka itu ? Beliau menjawab : Jangan, selama mereka masih mau menjalankan shalat bersama-sama dengan kamu”. (HR. Muslim )
4) Adil; selalu berlaku adil dalam memegang jabatannya. Firman Allah yang berbunyi :
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al Hujurat/49 : 9)
5) Amanah; dapat mempertanggungjawabkan semua beban pekerjaan yang diembannya secara profesional.
6) Bersyukur kepada Allah atas hasil jabatan yang diembannya dengan membayar zakar, infak, dan sedekah.
Dari ciri-ciri tersebut diharapkan hasil yang diperoleh akan membawa kemaslahatan dan manfaat serta kemajuan di masa yang akan datang, dan insya-Allah jabatan tersebut akan membawa berkah bagi umat.
Secara spesifik kelompok di bidang politik, ekonomi, keilmuan, kepegawaian kita dapat mengacu pendapat para ahli hikmah yang artinya kurang lebih sebagai berikut :
“Dunia/negara adalah laksana kebun yang dihiasi dengan 5 (lima) macam hiasan, yakni : ilmu para cerdik pandai, keadilan penguasa, kejujuran para pedagang dan pengusaha, serta disiplun para pelaksana pemerintahan (pegawai)”.
5 (lima) syarat tersebut di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan pada akhirnya setiap jabatan yang diemban pada bidangnya manakala dilaksanakan sesuai amanah, maka akan membawa keberkahan dalam kehidupan dunia ini.
Jabatan di bidang keilmuwan sebagaimana yang ada di perguruan tinggi, pondok pesantren dan perguruan pada umumnya apabila disampaikan dengan jujur maka insya-Allah akan membawa berkah. Di bidang kekuasaan dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kota, provinsi, dan bahkan sampai ke tingkat pusat, manakala mampu dijalankan sesuai amanah maka akan menjadi berkah.
Di bidang ekonomi, apabila para pedagang ataupun pengusaha jujur maka keberkahan dalam hidup akan diperoleh. Orang yang dapat menjalankan agamanya secara benar dengan semata-mata mengharap ridho Allah, santun dalam bertutur kata, tidak korupsi maka hidupnya akan berkah dan insya-Allah selamat di dunia dan akhirat. Demikian pula para pekerja/pegawai apabila mereka senantiasa disiplin dalam berkerja, maka akan mampu menghasilkan produk yang memuaskan semua pihak dan jika demikian yang terjadi maka inilah yang disebut dengan berkah.
Perlu diingat bahwa jabatan apapun yang kita emban, kelak akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah swt, oleh karena itu supaya jabatan kita membawa berkah maka kita harus mampu dan berusaha sekuat tenaga agar amanah dalam mengemban tugas tersebut. Dengan demikian kebahagiaan dunia dan akhirat akan benar-benar kita peroleh. Sabda Nabi : “Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun ‘an ro’iyyatihi”.
Semoga kita umat Islam yang saat ini mengemban jabatan betul-betul amanah, adil, jujur, taat beribadah, dan ditunjang dengan kompetensi yang handal di bidangnya masing-masing. Amin ya Rabbal ‘alamin. *****
==============================
Copyright 2021-2024, All Rights Reserved
Leave Your Comments