BERHARAP KEMABRURAN HAJI UNTUK MEMPERBAIKI KONDISI UMAT Oleh : Prof. Dr. H. Muhibbin Noor, MA. *)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الحمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ولو كره المشركون أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين بشيرا ونذيرا وداعيا إلى الله وسراجا منيرا اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وأصحابه أجمعين أما بعد: فيا عبادالله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون قال الله تعالى يا أيها الذين امنوااتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Hadirin jamaah jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT
Marilah pertama-tama kita panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita, sehingga saat ini kita masih tetap diberikan hidayah untuk memeluk Islam dan melaksanakan syari`at-syari`atnya dengan penuh kesadaran, konsisten dan bertanggung jawab.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai rasul yang santun, peduli, dan bertanggung jawab atas keselematan dan kesejahteraan umatnya, melalui penyampaian risalah secara benar dan sekaligus menjadikan dirinya sebagai teladan bagi umatnya. Demikian juga shalawat dan salam tersebut semoga tercurah kepada seluruh keluarga, sahabat, dan umatnya hingga hari akhir nanti, amin.
Selanjutnya dalam kesempatan yang mulia dan tempat yang mulia pula ini, saya mengajak kepada seluruh jamaah, marilah kita perbarui komitmen kita untuk tetap senantiasa berusaha dengan kesungguhan hati meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT dalam arti yang sesungguhnya, yakni:
إمتثال أوامر الله واجتناب نواهيه
“Mengikuti dan melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi seluruh larangan-larangan-Nya”.
Karena hanya dengan pelaksanaan taqwa yang demikianlah kita patut berharap kepada Allah SWT bahwa kita akan mendapatkan karunia, taufiq dan hidayah-Nya. Aamiin.
Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Sebagaimana kita tahu bahwa sejak kemarin gelombang kedatangan jamaah haji Indonesia sudah mulai menginjakkan kaki di tanah air, dan sudah barang tentu tidak ada satupun diantara mereka yang tidak menginginkan mendapatkan haji mabrur. Itu disebabkan bahwa haji mabrur akan mendapatkan pahala atau ganti surga. Nabi Muhammad saw sendiri pernah mengatakan bahwa :
الحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة
Namun apakah kemudian seluruh jamaah haji tahu tentang mabrur tersebut? Tentu kita yakin mereka semua mengetahuinya bahkan semenjak sebelum berangkat ke tanah suci. Hanya saja dalam prakteknya masih saja terdapat orang orang yang secara kasat mata tidak dapat disebut sebagai haji mabrur.
Kita sangat mengharapkan kepada seluruh jamaah haji saat ini, mereka akan mendapatkan kemabruran, setelah menjalani serangkaian kegiatan ibadah haji yang cukup melelahkan, baik rukunnya, wajibanya, maupun sunnah sunnahnya.
Sebagai sebuah bangsa yang besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tentu kita sangat berharap bahwa ibadah haji tersebut akan mampu menjadi salah satu piranti untuk membangun umat menjadi lebih baik. Kita sering membayangkan, jika seluruh jamaah haji Indonesia setiap tahunnya dan kemudian menghitung muslim yang sudah haji yang tentu sudah puluhan juta manusia, dan semuanya menjadi haji mabrur, pastilah Indonesia sudah sangat makmur yang berkeadilan serta damai dan nyaman hidup di dalamnya.
Mabrur itu berarti hajinya diterima dan itu ditandai dengan perubahan yang signifikan di berbagai hal dalam diri orang tersebut, semisal menjadi lebih sabar, bersifat kasih sayang, lebih peka dan peduli terhadap pihak lain dan lingkungan, terutama mereka yang kekurangan, menjadi lebih dermawan, lebih toleran, lebih mengedepankan kepentingan orang banyak ketimbang kepentingannya sendiri atau kelompok dan seluruh tindakan serta sikapnya menjadi lebih baik. Pendeknya semua sifat baik dan terpuji akan menjadi hiasan dalam dirinya, termasuk sifat sifat Nabi yang jujur, amanah, cerdas dan tabligh juga seharusnya menjadi kebiasaannya.
Kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah SWT
Harapan bahwa seluruh muslim yang haji akan menjadi faktor penentu dalam memperbaiki umat menjadi terasa, ketika saat ini kita sedang menyaksikan terjadinya tragedi kemanusiaan yang dilakukan oleh sebagian umat manusia di beberapa daerah di belahan dunia, termasuk yang sedang terjadi di Miyanmar atas etnis Rohingya. Nah, sebagai umat muslim kita tentu sangat prihatin, karena Tuhan menciptakan manusia itu sesungguhnya untuk mengelola bumi seisinya dengan cara yang baik. Allah swt menghendaki agar seluruh umat manusia yang memang diciptakan secara berbeda, baik warna kulit, etnis, juga kepercayaan dan agama, dan perbedaan lainnya, bukan untuk saling memusuhi atau untuk saling mengejek dan merendahkan, bahkan bukan untuk saling membinasakan, melainkan untuk saling mengenal satu sama lainnya.
Sangat Jelas Allah SWT berfirman :
يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبا ئل لتعا رفوا إن أكرمكم عند الله أتقاكم
“Wahai sekalian manusia sesungguhnya Aku telah menjadikan kalian terdiri atas laki laki dan perempuan dan juga menjadikan kalian berbangsa bangsa dan bersuku suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian ialah mereka yang paling taqwa”.
Dengan pernyataan tersebut Allah swt menginginkan agar seluruh manusia yang berjenis jenis dan berbangsa bangsa tersebut dapat saling mengenal, baik budaya maupun kelebihan dan kekurangannya sehingga masing masing akan dapat saling melengkapi kekurangan yang ada dan mengambil pelajaran dari manusia lain untuk dijadikan sebagai sarana dan dasar untuk memperbaiki dan menyempurnakan kehidupannya.
Ini juga sekaligus memberikan ketentuan bahwa tidak boleh ada jenis manusia yang merasa paling hebat, yang paling kuat, paling berkuasa dan lainnya. Setiap bangsa pasti mempunyai kelebihan, disamping kekurangan. Nah, karena itulah diharapkan mereka mau saling mengenal, saling berkomunikasi dan sejenisnya sehingga masing masing akan dapat memperbaiki kekurangannya.
Pernyataan tersebut juga mengandung maksud bahwa seluruh manusia itu adalah bersaudara dan karena itu tidak boleh saling memusuhi, saling menghantam, saling menyerang, saling membantai dan saling merendahkan. Bahkan hanya sekedar curiga pun sesungguhnya tidak diperkenankan, karena kecurigaan adalah awal dari permusuhan dan bahkan peperangan.
Kita sangat paham bahwa bapak umat manusia ialah Adam dan ibu mereka ialah Hawa. Karena itu kita menyimpulkan bahwa semua umat manusia itu hakekatnya bersaudara, terutama didasarkan atas kemanusiaan. Untuk itu sudah saatnya kita terus menerus menyerukan persoalan ini kepada semua umat manusia, agar bumi ini damai, terjauhkan dari peperangan, dari segala macam penindasan, pembantaian dan perbudakan.
Kalau hal tersebut menjadi kenyataan, tentu akan mampu membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat di sekitarnya. Kita akan membayangkan betapa indahnya hidup di dunia ini yang seluruh masyarakatnya menjadi saling menyayangi, saling membantu dan saling memahami kepentingan serta pendapat dan keyakinan masing masing.
Sesungguhnya kita mampu mewujudkan semua itu dengan catatan seluruh umat muslim yang berhaji memahami makna yang sesungguhnya ibadah haji tersebut dan kemudian sekaligus juga mau mempraktekkan sifat sifat baik yang diajarkan dalam ibadah haji. Sifat sabar dan tidak mudah marah, tidak mudah tersulut oleh provokasi apapun, tetap fokus kepada pekerjaan yang sedang dijalani, serta bersikap toleran kepada sesama umat, seharusnya sudah melekat dalam diri mereka yang berhaji, karena selama menjalani ibadah, mereka selalu dituntut untuk mempraktekkan itu.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Kita juga tahu bahwa Nabi Muhammad saw sendiri diutus oleh Allah swt adalah sebagai pembawa kedamaian bagi alam semesta وما ارسلناك إلا رحمة للعا لمين dan Allah swt tidak hanya mengutus Nabi hanya menjadi rahmat bagi umat muslim semata, melainkan kepada seluruh alam. Bahkan di dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad saw pernah mengatakan إنما بعثت لأتمم مكا رم الأخلاق yang maksudnya ialah bahwa beliau diutus oleh Allah swt adalah untuk menyempurnakan akhlak agar menjadi lebih baik.
Sementara itu di lain pihak ada firman Allah swt yang menyatakan bahwa dalam diri Rasul itu ada suri teladan yang baik, terutama bagi mereka mengharapkan pahala dan perkenan Allah swt dan juga berharap tentang akhirat serta mereka yang banyak berdzikir kepada Allah SWT.
لقد كان لكم فى رسول الله أسوة حسنة لمن كان يرجو الله واليوم الأخر وذكر الله كثيرا
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.
Karena itulah sebagai umat yang taat dan sekaligus juga mempunyai keinginan yang besar untuk ittiba’ kepada Nabi, sudah seharusnya kita jadikan diri beliau sebagai teladan untuk keseluruhan hidup kita.
Kita juga tahu bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan tokoh yang sangat dihormati oleh umat manusia yang beradab. Syari`at yang disampaikannya pun tercermin dalam kehidupan kesehariannya, sehingga Allah sendiri memuji keunggulan akhlaknya, sebagaimana firman-Nya:
وإنك لعلى خلق عظيم
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.
Jadi sesungguhnya jika kita selaku umat muslim di manapun berada dan memahami Islam dengan baik serta sekaligus juga menjadikan Rasul sebagai teladan, tentu kita akan mendapatkan sebuah kondisi yang sangat ideal yang dicita citakan, bukan saja oleh umat muslim, melainkan juga oleh umat manusia secara keseluruhan. Itulah mengapa Allah swt menjadikan Rasul sebagai rahmat bagi alam semesta dan bukan hanya untuk umat muslim semata.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Sudah barang tentu kita sangat yakin bahwa seluruh aspek kehidupan masyarakat sudah diatur oleh islam, dan jika aturan tersebut dijalankan dengan baik dan konsisten, maka akan berdampak baik bagi seluruh umat manusia, baik yang beriman maupun yang tidak. Cara bagaimana bergaul, bagaimana berkomunikasi, bagaimana cara hidup dan seluruh aspek yang terkait dengan kehidupan manusia, jika dijalankan secara Islami, maka kita yakin semuanya akan berjalan dengan sangat bagus dan masyarakat akan dapat merasakannya secara langsung.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Pada akhirnya kita akan menunggu dengan seksama bahwa pada saat seluruh jamaah haji Indoneia telah pulang, dan kita benar benar berharap agar mereka mampu memegang peran dalam upaya memperbaiki kondisi umat. Kita selalu mengharapkan bahwa mereka seluruhnya akan mampu mewujudkan kemabruran haji dan masyarakat akan mendapatkan dampak yang mereka praktekkan di tengah tengah masyarakat.
Marilah kita memohon kepada Allah swt agar seluruh jamaah haji Indonesia akan terbukakan pintu hati mereka untuk dengan kesadaran tinggi mengubah diri mereka menjadi lebih baik sesuai dengan sifat sifat terpuji sebagiamna tersebut, sebagai wujud dari keinginan mereka menjadi haji yang mabrur. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin. *****
بارك اللــه لي ولكم فى القر اّن العطيم ونفعنى واياكم بما فيه من الاّيا ت و الذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم و قل رب اغفر وارحم وانت خير الر احمين
————————————–—
*) Prof. Dr. H. Muhibbin Noor, MA.; Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang & Ketua Pembina Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah
Copyright 2021-2024, All Rights Reserved
Leave Your Comments