Bangun Sinergitas Melalui Lomba Agustusan

Tanggal 22 Agustus 2024, Sekretariat YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Jateng mengadakan kegiatan “agustusan” dengan penuh semangat. Lazimnya kegiatan agustusan dilaksanakan sebelum peringatan HUT RI, namun kali ini dilaksanakan setelah peringatan HUT RI ke-79 lalu, setelah salat asar agar tidak mengganggu layanan umum di masjid.

Kegiatan tersebut bukan semata untuk peringatan HUT RI ke-79, namun juga sebagai upaya membangun sinergitas para pegawai dalam hubungannya dengan tugas sehari-hari sebagai pelayan masyarakat di Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah. Dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945, diharapkan para pegawai dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat di bidang peribadatan, pendidikan, sosial budaya, dan sebagainya.

Kegiatan yang dikomandani oleh Kepala Bagian Rumah Tangga, Ahmad Setiawan, S.E., M.Si. dan Kepala Bagian Tata Usaha, H. Al Ahyani AR, S.I.P. itu melibatkan seluruh pegawai di sekretariat YPKPI Masjid Raya Baiturrahman. Mereka terdiri dari staf sekretariat, unit peribadatan, humas, kebersihan, sekuriti, teknik, UPZ, dan koperasi.

Kegiatannya sangat sederhana, hanya memasukkan pensil ke dalam botol yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari lima orang. Pensil diikat dengan rafia kemudian ujung-ujung rafia diikatkan pada perut masing-masing anggota tim. Selunjutnya setiap tim secara kompak memasukkan pensil tersebut ke dalam sebuah botol. Tim yang berhasil lebih cepat memasukkan pensil ke dalam botol dinyatakan menang.

Kegiatan tersebut sesungguhnya mengandung pelajaran, bahwa untuk mencapai tujuan sebuah organisasi atau lembaga diperlukan teamwork yang baik, kekompakan, komando, tanggungjawab dan sinergitas antar unit kerja. Hal ini selaras dengan tugas keseharian para pegawai sekretariat YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari harus bekerja sama dengan unit lain dengan baik, kompak, tanggungjawab, dan sinergi.

Kegiatan berikutnya yakni membawa balon secara tim. Tim yang terdiri dari lima orang itu membawa balon yang diletakkan pada sela-sela perut atau dada dengan punggung masing-masing peserta. Kemudian berjalan sekira 20 m dan balik kembali ke tempat semula membawa satu persatu anggota tim untuk berjalan kembali. Balon tersebut tidak boleh dipegang. Bagi tim yang berhasil membawanya dengan baik dinyatakan menang.

Meski mereka telah berhati-hati dalam melaksanakan misi masing-masing dalam tim, namun di tengah perjalanan terjadi senggolan antara tim yang berkompetisi, ada balon yang meletus, ada pula balon yang lepas, bahkan ada anggota tim yang terjatuh. Suasana pun menjadi riuh rendah, “gaduh”, dan penuh gelak tawa, tetapi anehnya tidak ada yang tersinggung dan tak satu pun peserta yang merasa tak bahagia.

Hal tersebut mengajarkan kepada para pegawai, bahwa ketika menjalankan tugas keseharian pastinya ada tantangan, hambatan, “senggolan” dengan teman kerja bahkan “pertikaian”. Hal itu merupakan hal yang wajar. Karena itu pegawai harus bisa menyikapi seperti ketika bermain dalam permainan tujuhbelasan tersebut. Dinamika yang terjadi kadang mengenakkan, kadang pula tidak mengenakkan, kadang membuat senang, kadang membuat putus asa, karenanya harus disikapi dengan bijaksana, itu hanya sebuah “permainan”.

Hadiahnya pun tidak seberapa dibanding dengan kehebohan permaianannya. Namun tak seorang pun diantara mereka yang menerimanya ada yang menggerutu bahkan mereka merasakan kebahagiaan bersama. Buktinya mereka bersorak sorai kegirangan, sambil foto bergaya bersama. Pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh pegawai sekretariat. Alangkah indahnya jika permainan agustusan ini bisa di aplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari yang dilandasi dengan tanggungjawab, kerja tim yang baik, kekompakan, kegembiraan, dan kebahagiaan mencapai tujuan layanan umat. Merdeka!!!

Share This:

Leave Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright 2021-2024, All Rights Reserved